Sedangkandalam Perjanjian Baru, pernikahan mengungkapkan relasi intim antara Kristus dengan Gereja (Ef 5:22; Why 21:2, 9). Katekismus Gereja Katolik menulis bahwa penikahan sebagai sebuah sakramen yang diarahkan menuju persekutuan (no. 1534-35). Hal ini berarti pernikahan diarahkan menuju keselamatan orang lain.
Yeni: iya Bu aku betul-betul minta maaf sama ibu dan para guru lainnya serta teman-teman, Karena kelalaiaanya aku sendiri, sehingga aku hamil diluar nikah, dan selama 2 Tahun aku hanya bisa berdiam dan mengurus anaku saja, Namun dalam semangatku, Aku mempunyai cita-cita yang belum terwujud yaitu aku ingin menjadi seorang dokter.
PenyebabHamil Diluar nikah. Kesehatan - admin. Oktober 11, 2021 Oktober 11, 2021. Lintasinfi.my.id-Hamil dan melahirkan secara normal adalah dambaan dari sebagian besar kau wanita secara mayoritas. Tidak heran bila banyak pasangan yang sangat mengharapkan seorang momongan setelah beberapa saat menikah. Namun tidak sedikit juga kasus remaja
Janjipernikahan merupakan sesuatu yang wajib bagi Kristen dan Katolik. Berikut ini isi janji pernikahan Kristen dan Katolik. Pernikahan merupakan suatu hal yang cukup sakral. Dalam pernikahan ada janji yang harus diucap oleh kedua mempelai. Dalam agama Kristen, momen pengucapan janji ini sangat ditunggu-tunggu.
. BerandaKlinikKeluargaBagaimana Hukumnya M...KeluargaBagaimana Hukumnya M...KeluargaSabtu, 18 Juni 2011Saya memiliki seorang pacar dan saat ini hamil. Namun, karena orang tua pacar saya tersebut tidak setuju akan hubungan kami, maka pacar saya tersebut dinikahkan dengan orang lain dan pernikahan tersebut dilakukan secara Islam. Bagaimana cara saya agar tetap dapat mendapatkan anak saya tersebut? Bagaimana jalan yang harus saya tempuh mengingat janin yang dikandungnya tersebut adalah benar-benar anak saya, upaya apa yang harus saya lakukan? Terima dasarnya anak yang dilahirkan di luar perkawinan hanya mempunyai hubungan perdata dengan ibunya dan keluarga ibunya lihat Pasal 43 ayat [1] UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan - “UUP”. Hal yang sama juga diatur dalam Kompilasi Hukum Islam “KHI” bahwa anak yang lahir di luar perkawinan hanya mempunyai hubungan saling mewaris dengan ibunya dan keluarga dari pihak ibunya lihat Pasal 186 KHI.Menurut hukum, seorang perempuan yang hamil di luar perkawinan dapat dikawinkan dengan pria yang menghamilinya lihat Pasal 53 ayat [1] KHI. Perkawinan wanita yang hamil di luar nikah dengan pria yang menghamilinya dapat dilangsungkan tanpa menunggu lebih dahulu kelahiran anaknya lihat Pasal 53 ayat [2] KHI. Dengan dilangsungkannya perkawinan pada saat wanita hamil, tidak diperlukan perkawinan ulang setelah anak yang dikandung lahir lihat Pasal 53 ayat [3] KHI.Di sisi lain, KHI tidak mengatur secara eksplisit apakah perempuan yang hamil di luar nikah boleh dikawinkan dengan pria lain selain yang menghamilinya. Tapi, dari ketentuan Pasal 53 ayat 1 KHI secara tidak langsung membuka kemungkinan perempuan yang hamil di luar nikah untuk tidak dikawinkan dengan pria yang menghamilinya atau dikawinkan dengan pria selain yang menghamilinya. Karena, norma hukum yang ada dalam pasal tersebut bersifat kebolehan menggunakan frasa “dapat” dan bukan keharusan. Jadi, wanita yang hamil di luar nikah dapat dinikahkan dengan pria yang tidak menghamilinya. Namun, menurut hemat kami, dalam hal ini si perempuan terlebih dahulu harus memberi tahu mengenai kehamilannya tersebut kepada si calon suami. Atau jika kita melakukan penafsiran secara a contrario terhadap ketentuan Pasal 53 ayat 2 KHI, maka perkawinan perempuan yang hamil di luar nikah dengan pria yang tidak menghamilinya harus menunggu sampai si perempuan dengan keinginan Anda untuk mengakui anak tersebut, berikut ini pendapat kami1. Anak tersebut dapat diklaim sebagai anak Anda apabila suami dari mantan pacar Anda memang menolak untuk mengakui anak tersebut. 2. Pada dasarnya, anak yang lahir dalam perkawinan, akan sulit diakui, yang bisa Anda lakukan adalah memohonkan kepada pengadilan untuk menetapkan bahwa anak tersebut adalah anak biologis Anda. Hal ini tentunya memerlukan mekanisme pembuktian secara medis yaitu dengan tes deoxyribonucleic acid DNA.Demikian jawaban dari kami, semoga dapat Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan2. Kompilasi Hukum Islam Instruksi Presiden No. 1 Tahun 1991Setiap artikel jawaban Klinik Hukum dapat Anda simak juga melalui twitter klinikhukum, atau facebook Klinik Hukumonline. Tags
- Menikah adalah impian bagi setiap orang, dan merupakan salah satu sunnah Rasulullah SAW yang merupakan ibadah seumur hidup. Ada banyak alasan seseorang dalam menikah, seperti misalnya sudah siap lahir batin. Namun ada kalanya seseorang menikah karena hamil, atau sering disebut juga nikah karena kecelakaan atau MBA married by accident. Lantas, apakah hukum menikah karena hamil duluan akibat zina sama dengan menikah pada umumnya? Ustaz Abdul Somad dalam sebuah majelis mendapatkan pertanyaan mengenai bagaimana hukum menikah karena hamil. Melansir kanal YouTube Teropong Islam, inilah hukum menikah karena hamil menurut Ustadz Abdul Somad. Dalam video yang diunggah pada 20 November 2017 lalu, ustaz yang akrab disapa UAS ini juga menjelaskan bagaimana nasib anak di luar nikah dalam Islam. Ustadz Abdul Somad mengatakan bahwa orang yang menikah karena hamil, maka status pernikahannya adalah sah, baik secara agama maupun negara. Menikah karena hamil atau menikah biasa tidak ada yang berbeda hukumnya, yaitu sama-sama sah menurut Ustadz Abdul Somad. Baca Juga Pilu, Jasad Bayi Tak Berdosa Ditemukan di Tempat Sampah di Cakung, Pelaku Malu Hamil Duluan Namun bagi orang yang menikah karena hamil, setidaknya ada 4 hal yang harus diperhatikan yang berhubungan dengan nasib anaknya. Hukum Menikah Karena Hamil Duluan, dan Bagaimana Nasib Anak Menurut Islam? Ini Kata UAS. Ilustrasi ibu hamil UnsplashAda 4 ketentuan nasib anak di luar nikah dalam Islam menurut Ustadz Abdul Somad, di antaranya adalah sebagai berikut Anak di luar nikah tidak boleh memakai bin nama bapaknya. Namun, anak yang lahir di luar nikah harus menggunakan bin ibunya, meskipun sang bapak sudah menikahi anak yang lahir di luar nikah adalah laki-laki, maka anak tersebut tidak bisa menjadi wali bagi adik-adik perempuannya. Pasalnya, yang bisa menjadi wali adalah yang sedarah anak di luar nikah tersebut adalah perempuan, maka yang bisa menjadi walinya saat ia menikah nanti adalah hakim yang dulu menikahkan yang lahir di luar nikah juga tidak bisa mendapatkan harta penjelasan singkat seputar hukum menikah karena hamil menurut Ustadz Abdul Somad, lengkap dengan bagaimaba nasib anak di luar nikah yang perlu diketahui. Kontributor Rishna Maulina Pratama Baca Juga Heboh! Ibu Muda yang Hamil Ngidam Perutnya Dielus Hotman Paris
hamil diluar nikah menurut katolik